Respon kekebalan tubuh secara alamiah akan timbul dalam waktu 24 jam.
Anda menderita sariawan? Biasanya, Anda mungkin akan berpikir, ini karena kekurangan vitamin C. Itu tidak keliru. Tapi, tahukah Anda bahwa ketika Anda terkena penyakit, bisa dipastikan sistem imun tubuh sedang tidak optimal. Selama ini diketahui bahwa sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah mekanisme pertahanan tubuh yang mengagumkan. Sistem ini bertugas merespon atau menanggapi ''serangan'' dari luar tubuh kita.
Mampu berubah-ubah
Dalam situsnya, University of Hartford di Amerika Serikat menuliskan, sistem imun ini memiliki ''banyak sisi''. Sisi-sisi tersebut akan berubah-ubah, sesuai dengan gangguan yang ada. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan respon tubuh. Mekanisme tubuh yang ajaib ini biasanya efektif.
Saat terjadi serangan, biasanya antigen pada tubuh akan mulai bertugas. Antigen bertugas menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Kelak, mekanisme inilah yang akan melindungi tubuh dari serangan berbagai mikro organisma seperti bakteri, virus, jamur, dan berbagai kuman penyebab penyakit. Nah, ketika sistem imun tidak bekerja optimal, sudah barang tentu tubuh kita akan rentan terhadap penyakit.
Situs University of Hartford juga menyebutkan, tak jarang pula proses tersebut kacau-balau sehingga sistem imun malah menyerang sel tubuh. Ini adalah kasus penyakit akibat autoimmune seperti multiple sclerosis, systemic lupus erythematosus, dan sejumlah arthritis serta diabetes.
Namun tak jarang pula sistem respon terhadap benda asing ini juga menyimpang. Inilah yang kemudian tercetus sebagai gejala alergi. Menurut penjelasan DR Drs Suprapto Ma'at Apoteker MS, dosen Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, beberapa hal dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. Misalnya saja karena faktor lingkungan, makanan, gaya hidup sehari-hari, stres, dan masih banyak lagi. Pengaruhnya pun akan segera dirasakan.
Di dalam tubuh manusia, ada kuman-kuman komensal (yang normal hidup dalam tubuh tanpa mengganggu tubuh kita), misalnya kuman yang hidup di rongga mulut, hidung dan lain-lain. Karena pengaruh tadi, sistem imun jadi tidak bekerja sempurna sehingga kuman yang tadinya hidup ''normal'' di bagian tubuh, misalnya rongga mulut, berubah menjadi menyakiti. Sakit sariawan adalah satu contoh kecil.
''Sariawan itu terjadi akibat menurunnya sistem imun di rongga mulut,'' ujarnya dalam sebuah acara di Jakarta, bekerja sama dengan Dexa Medica, produsen Stimuno. Maka dari itu sistem imun harus terus ditingkatkan daya tahannya agar senantiasa optimal.
''Sariawan itu terjadi akibat menurunnya sistem imun di rongga mulut,'' ujarnya dalam sebuah acara di Jakarta, bekerja sama dengan Dexa Medica, produsen Stimuno. Maka dari itu sistem imun harus terus ditingkatkan daya tahannya agar senantiasa optimal.
Tiga fungsi sistem imun
Fungsi sistem imun sendiri ada tiga. Pertama sebagai pertahanan tubuh yakni menangkal ''benda'' asing. Kedua, untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen yang tua, dan ketiga, sebagai pengintai (surveillence immune system), untuk menghancurkan sel-sel yang bermutasi atau ganas.
Lebih jauh seperti dikatakan oleh peneliti herbal ini, sistem imun ibarat sebuah konser musik klasik. Ketika menyaksikan sebuah orkestra, alunan simfoni lagu yang dibawakan begitu nikmat terdengar. Walau melibatkan banyak sekali alat musik, namun ada harmonisasi yang membuatnya tetap terjalin rapi. Begitu pula sistem imun pada tubuh manusia. Dengan melibatkan banyak sekali komponen, sistem imun tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, melainkan harus terjalin dalam satu kesatuan.
Oleh sebagian kalangan, sistem imun bahkan diakui punya cara kerja yang sama dengan pengobatan Cina, yakni adanya keseimbangan, yin dan yang. Dalam sistem imun, ketika ada satu komponen yang meningkat, maka komponen lain otomatis turun.
''Fungsinya adalah untuk menekan agar tidak meningkat terlalu tinggi,'' ungkap Suprapto yang juga pembina Yayasan Kanker Wisnuwhardana, Surabaya. Pada prinsipnya jika sistem imun seseorang bekerja optimal, maka tidak akan mudah terkena penyakit, sistem keseimbangannya juga normal. Namun pada beberapa kasus, seperti pada satu lingkungan, ada seseorang yang mudah terkena virus penyakit sementara yang lainnya tidak. Bagi yang terkena virus, mungkin daya tahan tubuhnya sedang tidak bagus.
''Atau bisa juga orang itu amat sensitif terhadap penyakit tertentu, jadi ada banyak sebab,'' dia menambahkan. Namun sistem imun tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat. Berdasarkan studi klinis, respon imun tubuh alamiah akan muncul dalam waktu 24 jam. Terlebih pada musim hujan, ketika tubuh mudah terserang penyakit, seperti pilek, batuk, maupun diare.
Berbagai cara pun diupayakan untuk mengatasi atau mencegah terkena penyakit antara lain dengan menggunakan obat antibiotik. Antibiotik memang dapat membunuh bakteri dengan cepat, tetapi tidak semua mati. Pada dasarnya, tidak semua bakteri mikroorganisme harus dibunuh dengan antibiotik. Pasalnya, banyak penyakit yang bisa diatasi oleh tubuh sendiri bila sistem kekebalan tubuh seseorang kuat.
Banyak cara guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh, salah satunya melalui suplemen obat yang berfungsi sebagai imunomodulator (meningkatkan sistem imun tubuh). Saat ini tersedia banyak suplemen makanan imunomodulator, terutama yang menggunakan bahan herbal alami seperti tanaman meniran (Phyllanthus niruri). ''Di samping menyeimbangkan sistem imun, suplemen tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan dan menguatkan sistem imun,'' kata Suprapto menambahkan.
Pada bagian lain dia menggarisbawahi, penggunaan imunomodulator bagi kepentingan pengobatan sebaiknya diarahkan sebagai kombinasi sinergis pada terapi infeksi. Di samping itu adalah untuk mengurangi keparahan, mempercepat masa penyembuhan, memperkecil angka kekambuhan serta meringankan biaya terapi.
Ikhtisar:
- Ketika terkena penyakit, berarti system imun tubuh sedang tidak optimal.
- Sistem imun tubuh memiliki banyak ''sisi'' yang akan berubah-ubah sesuai dengan ''musuh'' yang dating.
- Respon sistem imun umumnya efektif dalam menangkal musuh.
Jadi, perkuatlah system imun Anda agar tak rentan terhadap penyakit.
Anda menderita sariawan? Biasanya, Anda mungkin akan berpikir, ini karena kekurangan vitamin C. Itu tidak keliru. Tapi, tahukah Anda bahwa ketika Anda terkena penyakit, bisa dipastikan sistem imun tubuh sedang tidak optimal. Selama ini diketahui bahwa sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah mekanisme pertahanan tubuh yang mengagumkan. Sistem ini bertugas merespon atau menanggapi ''serangan'' dari luar tubuh kita.
Mampu berubah-ubah
Dalam situsnya, University of Hartford di Amerika Serikat menuliskan, sistem imun ini memiliki ''banyak sisi''. Sisi-sisi tersebut akan berubah-ubah, sesuai dengan gangguan yang ada. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan respon tubuh. Mekanisme tubuh yang ajaib ini biasanya efektif.
Saat terjadi serangan, biasanya antigen pada tubuh akan mulai bertugas. Antigen bertugas menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Kelak, mekanisme inilah yang akan melindungi tubuh dari serangan berbagai mikro organisma seperti bakteri, virus, jamur, dan berbagai kuman penyebab penyakit. Nah, ketika sistem imun tidak bekerja optimal, sudah barang tentu tubuh kita akan rentan terhadap penyakit.
Situs University of Hartford juga menyebutkan, tak jarang pula proses tersebut kacau-balau sehingga sistem imun malah menyerang sel tubuh. Ini adalah kasus penyakit akibat autoimmune seperti multiple sclerosis, systemic lupus erythematosus, dan sejumlah arthritis serta diabetes.
Namun tak jarang pula sistem respon terhadap benda asing ini juga menyimpang. Inilah yang kemudian tercetus sebagai gejala alergi. Menurut penjelasan DR Drs Suprapto Ma'at Apoteker MS, dosen Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, beberapa hal dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. Misalnya saja karena faktor lingkungan, makanan, gaya hidup sehari-hari, stres, dan masih banyak lagi. Pengaruhnya pun akan segera dirasakan.
Di dalam tubuh manusia, ada kuman-kuman komensal (yang normal hidup dalam tubuh tanpa mengganggu tubuh kita), misalnya kuman yang hidup di rongga mulut, hidung dan lain-lain. Karena pengaruh tadi, sistem imun jadi tidak bekerja sempurna sehingga kuman yang tadinya hidup ''normal'' di bagian tubuh, misalnya rongga mulut, berubah menjadi menyakiti. Sakit sariawan adalah satu contoh kecil.
''Sariawan itu terjadi akibat menurunnya sistem imun di rongga mulut,'' ujarnya dalam sebuah acara di Jakarta, bekerja sama dengan Dexa Medica, produsen Stimuno. Maka dari itu sistem imun harus terus ditingkatkan daya tahannya agar senantiasa optimal.
''Sariawan itu terjadi akibat menurunnya sistem imun di rongga mulut,'' ujarnya dalam sebuah acara di Jakarta, bekerja sama dengan Dexa Medica, produsen Stimuno. Maka dari itu sistem imun harus terus ditingkatkan daya tahannya agar senantiasa optimal.
Tiga fungsi sistem imun
Fungsi sistem imun sendiri ada tiga. Pertama sebagai pertahanan tubuh yakni menangkal ''benda'' asing. Kedua, untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen yang tua, dan ketiga, sebagai pengintai (surveillence immune system), untuk menghancurkan sel-sel yang bermutasi atau ganas.
Lebih jauh seperti dikatakan oleh peneliti herbal ini, sistem imun ibarat sebuah konser musik klasik. Ketika menyaksikan sebuah orkestra, alunan simfoni lagu yang dibawakan begitu nikmat terdengar. Walau melibatkan banyak sekali alat musik, namun ada harmonisasi yang membuatnya tetap terjalin rapi. Begitu pula sistem imun pada tubuh manusia. Dengan melibatkan banyak sekali komponen, sistem imun tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, melainkan harus terjalin dalam satu kesatuan.
Oleh sebagian kalangan, sistem imun bahkan diakui punya cara kerja yang sama dengan pengobatan Cina, yakni adanya keseimbangan, yin dan yang. Dalam sistem imun, ketika ada satu komponen yang meningkat, maka komponen lain otomatis turun.
''Fungsinya adalah untuk menekan agar tidak meningkat terlalu tinggi,'' ungkap Suprapto yang juga pembina Yayasan Kanker Wisnuwhardana, Surabaya. Pada prinsipnya jika sistem imun seseorang bekerja optimal, maka tidak akan mudah terkena penyakit, sistem keseimbangannya juga normal. Namun pada beberapa kasus, seperti pada satu lingkungan, ada seseorang yang mudah terkena virus penyakit sementara yang lainnya tidak. Bagi yang terkena virus, mungkin daya tahan tubuhnya sedang tidak bagus.
''Atau bisa juga orang itu amat sensitif terhadap penyakit tertentu, jadi ada banyak sebab,'' dia menambahkan. Namun sistem imun tidak dapat dibentuk dalam waktu singkat. Berdasarkan studi klinis, respon imun tubuh alamiah akan muncul dalam waktu 24 jam. Terlebih pada musim hujan, ketika tubuh mudah terserang penyakit, seperti pilek, batuk, maupun diare.
Berbagai cara pun diupayakan untuk mengatasi atau mencegah terkena penyakit antara lain dengan menggunakan obat antibiotik. Antibiotik memang dapat membunuh bakteri dengan cepat, tetapi tidak semua mati. Pada dasarnya, tidak semua bakteri mikroorganisme harus dibunuh dengan antibiotik. Pasalnya, banyak penyakit yang bisa diatasi oleh tubuh sendiri bila sistem kekebalan tubuh seseorang kuat.
Banyak cara guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh, salah satunya melalui suplemen obat yang berfungsi sebagai imunomodulator (meningkatkan sistem imun tubuh). Saat ini tersedia banyak suplemen makanan imunomodulator, terutama yang menggunakan bahan herbal alami seperti tanaman meniran (Phyllanthus niruri). ''Di samping menyeimbangkan sistem imun, suplemen tersebut juga berfungsi untuk meningkatkan dan menguatkan sistem imun,'' kata Suprapto menambahkan.
Pada bagian lain dia menggarisbawahi, penggunaan imunomodulator bagi kepentingan pengobatan sebaiknya diarahkan sebagai kombinasi sinergis pada terapi infeksi. Di samping itu adalah untuk mengurangi keparahan, mempercepat masa penyembuhan, memperkecil angka kekambuhan serta meringankan biaya terapi.
Ikhtisar:
- Ketika terkena penyakit, berarti system imun tubuh sedang tidak optimal.
- Sistem imun tubuh memiliki banyak ''sisi'' yang akan berubah-ubah sesuai dengan ''musuh'' yang dating.
- Respon sistem imun umumnya efektif dalam menangkal musuh.
Jadi, perkuatlah system imun Anda agar tak rentan terhadap penyakit.